“Orang
picik selalu mencari sisi kesalahan pada suatu hal yang benar. Sementara orang
bijak selalu mencari sisi yang benar pada suatu hal yang dianggap buruk.”
(Quraish
Shihab)
PERCIK.ID- Banyak
netizen yang takjub dengan penjelasan Abi Quraish dalam setiap konten Shihab
& Shihab. Tema-tema yang diangkat selalu mengesankan dan menginspirasi. Salah
satu episodenya mendatangkan Glen Fredly saat mengangkat tema Keragaman
Kehendak Tuhan.
Perbincangan
hangat mengalir dan mencuri perhatian Glen. Tampak sekali Glen sangat terpukau
dengan penjelasan Abi Quraish. Di sela-sela acara ia mengaku, saat dicandai
Mbak Nana, bahwa ia hanya bisa speechless mendengarkan uraian yang
sangat mengesankan dari Abi Quraish tentang pandangan Islam terhadap keragaman.
Keilmuan Abi
Quraish memang tidak diragukan. Meski demikian, pembawaan dan penyampaian
pemahamannya selalu menghindar atau tak ingin menyudutkan pemahaman yang
berbeda dengannya.
Abi
Quraish menguraikan hubungan Nabi dengan orang-orang Nashrani. Nabi tak pernah
memusuhi mereka. Dulu para sahabatnya diperintahkan untuk hijrah dan meminta
perlindungan kepada raja Negus, seorang Nashrani taat di Habasyah. Karena itu,
Nabi sama sekali tak pernah memusuhi mereka. Bahkan kepada seorang yang berbuat
buruk sekalipun kepada Nabi, beliau tetap mendo’akan agar kelak ada hidayah
yang menghinggapi orang-orang yang tidak tahu itu.
Dalam
perjanjian Najran, sebagaimana yang dipaparkan Abi Quraish, Nabi Muhammad
menjamin hubungan baik selalu dengan orang-orang Nashrani. Beliau menegaskan,
bahwa Nabi menginstruksikan agar jika ada orang-orang Nashrani yang membutuhkan
bantuan dalam membangun tempat ibadah, maka hendaklah dibantu tanpa
menganggapnya sebagai piutang.
Saya
melihat raut muka Glen yang sempat beberapa kali disorot kamera seperti
terpukau dan sangat terkesan. Sesekali ia tampak menyeka matanya, meski tak
sampai berkaca-kaca matanya. Ia juga tampak menghela nafas panjang.
Mendengarkan petuah yang penuh inspirasi dan sangat menyentuh dari Abi Quraish.
Glen sempat bilang, dalam suasana saat itu ia seperti merasa mendapatkan hidayah
dan bersyukur, beginilah Indonesia yang sangat menghargai dan menghormati
keragaman.
Jujur
saja saya juga terhanyut mendengarkan penjelasan demi penjelasan Abi Quraish. Dalam
banyak episode acara Shihab & Shihab saya mengikutinya melalui channel
youtube. Hampir dalam setiap uraian beliau selalu menyelipkan dan menegaskan
bahwa kemanusiaan itu mendahului keberagamaan.
Sejumlah
contoh yang dipaparkan, selalu membuat kagum banyak netizen dan semua yang
mendengarkan petuah beliau itu. Beberapa di antara contoh yang disampaikan
beliau adalah tentang pengandaian jika seorang hendak wudlu sementara ada
anjing yang kehausan dan tak ada air selain air yang akan dipakai untuk wudlu
tersebut, maka dalam pandangan Islam yang benar orang tersebut harus
menggunakan air tersebut untuk memberi minum anjing itu. Toh, berwudlu jika
tidak ditemukan air lagi, bisa diganti dengan bertayammum sebagai gantinya.
Rasa sayang kepada makhluk ciptaan Tuhan adalah bagian dari kemanusiaan.
Begitulah gambaran, betapa kemanusian memang mendahului keberagamaan itu
sendiri.
Abi
Quraish juga memaparkan betapa Nabi Muhammad sangat baik perangainya. Kepada
orang Yahudi buta yang secara jelas dan
terang-terangan memusuhinya dan memfitnahnya, Nabi justru menyuapinya makan.
Tanpa harus tahu siapa sebenarnya beliau.
Biasanya
saat mendengarkan setiap channel youtube, saya menyempatkan diri dengan membaca
komentar-komentar dari para netizen. Saya menemukan dari sekian ribu netizen
yang berkomentar, selalu mengungkapkan rasa haru, merasa terinspirasi dan
berterimakasih atas penjelasannya. Tak jarang yang terpukau dan meneteskan air
mata mendengarkan ceramah-ceramah Abi Quraish. Termasuk mungkin saya juga. Tapi
saya tak pernah berkomentar dalam channel youtube.
Ada fenomena
menarik yang perlu saya catat tersendiri. Tidak sedikit netizen yang
berkomentar dalam channel youtube acara Shihab & Shihab dari kalangan non
muslim, ada yang mengaku Kristen, Hindu, dll, merasa berterima kasih dan sangat
tersentuh dengan penjelasan-penjelasan Abi Quraish. Di antara mereka ada yang
mengaku menangis mendengarkannya. Terlepas apakah benar atau tidak mereka
beragama sebagaimana yang ditulis dalam kolom komentar, tetapi menurut saya
pengakuan itu adalah ungkapan jujur atas apresiasi terhadap penjelasan Abi
Quraish yang sangat menyejukkan dan menyentuh. Mungkin demikianlah implementasi
dari ungkapan bijak bahwa segala hal yang keluar dari hati akan diterima dengan
hati. Apa yang diberikan oleh seseorang adalah apa yang dimilikinya. Dan ketulusan
serta ilmu yang begitu luas Abi Quraish itulah yang selalu diberikan dalam
setiap acaranya.
Dalam
episode Shihab & Shihab edisi tema Keragaman Kehendak Tuhan itu ditutup
dengan ungkapan yang sangat menakjubkan. Abi Quraish mengatakan, ada seorang yang mengurung kucing
dan tak memberikannya makan, kelak ia akan dimasukkan ke dalam neraka, meski ia
banyak beribadah. Namun, sebaliknya ada seorang yang bergelimang dosa, sebab ia
memberikan minum anjing yang kehausan, kelak ia mendapatkan rahmat diperkenankan
masuk surga. Sebab memang kemanusiaan itu mendahului keberagamaan.
Menyimak
fenomena kerusuhan panas di India yang tersulut dengan adanya pandangan ekstrem
keagamaan hindu, yang membantai umat Islam di sana, mestinya dalam situasi
demikian, kita di Indonesia memang seharusnya mengecam. Namun demikian, tak
perlu lantas melakukan tindakan-tindakan atau ceramah dengan menyebarkan
informasi provokatif. Justru momentum ini sangat tepat untuk menunjukkan pada
dunia betapa Islam adalah agama yang menjunjung nilai-nilai perdamaian dunia
dengan menyampaikan dakwah yang santun dan penuh nilai kemanusiaan.
Karakter
dakwah setiap ulama memang berbeda-beda. Tapi menurut penilain penulis, gaya
penyampaian dan nalar Abi Quraish bisa menjadi contoh ideal yang bisa
merekatkan persatuan bangsa dan selalu menjaga kerukunan serta perdamaian dalam
keberagamaan dan keragaman.
Abd. Hakim Abidin
Mahasiswa Pascasarjana UIN Syarfi Hidayatulloh, Jakarta fb
Tulisan Abd. Hakim Abidin Lainnya
Mahasiswa Pascasarjana UIN Syarfi Hidayatulloh, Jakarta fb
Tulisan Abd. Hakim Abidin Lainnya
www.percik.id
BalasHapusMenyimak Nalar Quraish Shihab