PERCIK.ID- Saya
terhenyak saat membaca kalimat ini. Kerajaan, bukankah ia identik dengan
kekuasaan, kemegahan, kemewahan dan aneka kenikmatan? Ia didamba banyak orang, sampai
kadangkali untuk mendapatkannya aneka cara dilakukan. Bukankah sejarah telah
mencatat bagaimana pembunuhan, pembantaian, dan aneka kekejaman terjadi karena
ingin mendapatkan kekuasaan?
Bagaimaina
jika kerajaan ini bisa kita dapatkan dengan mudah dan tanpa banyak pengorbanan?
Senang pastinya. Tapi apa ada? Ada! Sayangnya kerajaan ini tak bisa kita lihat
dengan kasat mata. Kerajaan ini telah kita mililki. Namun sayangnya, karena
kerajaan ini terseumbunyi, seringkali kita tidak bisa menikmati dan merasakan
kemewahan, kemegahan dan betapa berharganya ia.
Bikin
penasaran, emang apa kerajaan itu? Baik, baca baik-baik apa yang
dikatakan pintu ilmu nabi ini, Sayyidina Ali bin Abi Tholib,
العافية الملك الخفي
“Kesehatan itu adalah kerajaan yang
tersembunyi”
Ya kerajaan itu adalah kesehatan.
Pernah kita merasa menjadi manusia yang paling beruntung saat kesehatan masih
menetap pada tubuh kita? Dan seseorang akan merasakan kehilangan yang akut, tatkala
kerajaan itu hilang darinya. Jangankan kerajaan, bukankah kebanyakan kita jika
kehilangan uang duapuluh ribu saja sedihnya luar biasa. Atau jika uang itu ‘ketlingsut’
di lemari, bisa-bisa seluruh isi lemari kita bongkar untuk menemukannya.
Dugaan saya, (namanya dugaan, bisa
benar bisa tidak) apa yang disampaikan oleh Sayyidina Ali ini berdasar apa yang
disampaikan oleh guru beliau, Rosululloh saw., beliau bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ
فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Dua nikmat yang banyak
dilalaikan oleh manusia yakni nikmat sehat dan kesempatan [waktu luang].” (Hr.
Bukhori)
Seperti
halnya betapa berharganya kerajaan tatkala lepas dari tangan seseorang, pun
juga berharganya kesehatan akan sangat terasa jika seseorang itu
sakit. Ratusan, milyaran atau berapapun akan dikeluarkan untuk mendapatkan
kesembuhan. Peringatan dari Rosululloh dan Sayyidina Ali ini harusnya menjadi
motivasi bagi kita untuk benar-benar menjaga nikmat sehat dengan
sebaik-baiknya. Hindari pikiran, makanan, dan kebiasaan-kebiasaan yang bisa
mendatangkan penyakit.
Pikiran stres bisa mendatangkan penyakit.
Makanan-minuman instan bisa mendatangkan penyakit. Gaya hidup awur-awuran
juga bisa mendatangkan penyakit. Rosululloh saw telah mengajari kita semua gaya
hidup sehat dengan prinsip tidak berlebihan. Makan dan minum tidak berlebih,
melaksanakan puasa-puasa sunah dan lain sebagainya.
Di berbagai kesempatan guru kami, Abuya Miftahul
Luthfi Muhammad, selalu mengampanyekan hidup sehat. Tidak hanya mengampanyekan,
beliau juga memberi teladan bagaimana gaya hidup sehat itu. Tidak mengonsumsi junk
food, fast food, dan makanan-minuman yang tidak sehat, serta tidak pernah
makan malam melebihi jam 8 malam.
Nah di tengah situasi seperti ini. Badai virus
korona yang menerjang dunia. Dimana setiap orang dihantui kekhwatiran akan
terkena virus korona, tak jugakah membuat kita bersyukur, dengan anugerah sehat
yang diberikanNYA kepada kita. Pun juga tidakkah menyadarkan kita betapa besar
anugerah Alloh yang berupa kesehatan ini. Ingat ia adalah kerajaan yang
tersembunyi, akan tampak mewah dan megahnya saat tak lagi ada pada diri
seseorang. Wa-llahu ‘alam.
www.percik.id
BalasHapusZaenal Abidin el-Jambey
Kerajaan yang Tersembunyi