PERCIK.ID- Kalau kita memanggil-manggil orang, belum tentu orang itu akan memenuhi panggilan kita. Kalau kita meminta sesuatu atau menaruh harapan pada seseorang, belum tentu pula permintaan kita dan juga harapan kita diterima kemudian diperkenankan. Siapapun itu yang kita gantungkan harapan kepadanya. Entah kekasih, sahabat, bupati, gubuernur, DPR, presiden sampai superhero sekalipun. Namun jika kita memangil-manggil Alloh. Meminta kepadaNYA. Menggantungkan harapan kepadaNYA, percayalah, panggilan kita akan dijawab, permintaan kita akan dikabulkan dan kita tak akan dikecwakan.
Udunii astajib lakum. “Berdo’alah kepadaKU, niscaya AKU
perkenankan do’a kalian”. (Qs.Ghofir
[40]:60).
Jaminannya jelas, kalau ada hamba yang berdo’a memohon kepadaNYA, pasti do’a
itu akan dijawab olehNYA. Untuk meyakinkan para sahabatnya, Rosululloh saw pun menyampaikan firman Alloh ini.
Kemudian salah seorang di antara sahabat itu bertanya "Wahai Rosululloh!
Apakah Tuhan mendengar do’a kita atau bagaimana?". Alloh pun menurunkan surat al-Baqoroh ayat
186 untuk lebih meneguhkan,
“Dan apabila hamba-hambaKU bertanya kepadamu tentang AKU, maka [jawablah],
bahwasanya AKU adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendo’a apabila
ia berdo’a kepadaKU, maka hendaklah mereka itu memenuhi [segala perintah]-KU
dan hendaklah mereka beriman kepadaKU, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran.” (Qs.al-Baqoroh [2]: 186)
Sampai di sini kita
seharusnya tak boleh ragu dalam berdo’a. Meminta kapadaNYA. Menaruh harapan
kepadaNYA. Alloh adalah yang menciptakan kita, tahu segala tentang yang kita
butuhkan dan terbaik untuk kita. Tak akan ada yang hilang sia-sia, pada apa
yang kita minta kepadaNYA. Semua akan diterimaNYA, dan pasti akan diberikan apa
yang diminta hamba-hambaNYA.
Kalau ada orang
berkata, “Jika benar demikian, kenapa sekian lama permohonanku tak juga dijawab
olehNYA?” Benarkah, jangan-jangan apa yang ia minta itu sudah diberikan
kepadanya. Terus menerus, bahkan melebihhi apa yang ia minta. Sementara ia tak
merasa bahwa kucuran karuniaNYA, menggerojoknya setiap saat?
Coba Anda pahami apa
yang disampaikan oleh Baginda Nabi saw ini, “Tidaklah seorang Muslim yang berdo’a dengan do’a
yang tidak mengandung dosa dan tidak untuk memutus tali kekeluargaan, kecuali Alloh
akan memberinya tiga kemungkinan, [yaitu]: do’anya akan segera dikabulkan, atau
akan ditunda sampai di akhirot, atau ia akan dijauhkan dari keburukan yang
semisal.” (Hr. Ahmad)
Jadi ketika ada orang
berdo’a meminta uang satu milyar, boleh jadi ia akan diberi langsung senilai
permintaannya. Boleh jadi pula tidak menerima tunai, uang 1 milyar yang ia
minta. Tapi Alloh mengganti dengan yang lebih besar dari permintaannya itu.
Ia dikaruiai sehat,
kelancaran urusan, ketentraman hati, kebahagiaan rumah tangga dan aneka
anugerah yang tidak ternilai jika diuangkan. Boleh jadi pula permintaannya akan
ditangguhkan sampai akhirat kelak, hingga ia terkagum-kagum dengan pahala yang
diberikan Alloh kepadanya. Padahal ia tak pernah melakukan hal amal sebesar
itu. Saat itu ia akan mendengar jawaban, “Ini adalah pahala do’a yang terus
kamu panjatkan, balasannya diberikan sekarang.”
Jadi teruslah berdo’a, jangan pernah berhenti. Akui kelemahan, dan betapa butuhnya kita kepadaNYA. Yakinlah Alloh tak akan pernah menyia-nyiakan setiap huruf dari do’a-do’a yang kita panjatkan kepadaNYA. wa-llohu ‘alam.
Tulisan yang Lain
www.percik.id
ردحذف(link)